Wanita hebat!
Meskipun kelihatannya hebat, mandiri dan lumayan sukses, ada yang membuat orang tua mamak sedikit bingung, mbak dan adik nya mamak, sering sekali membawa laki-laki ke rumah untuk dikenalkan, tapi mamak? Sekalipun tidak pernah membawa laki-laki untuk dikenalkan ke orang tua. Hal ini lah yang sering jadi pertanyaan orang tua mamak tentang apakah sudah ada laki-laki yang bisa dikenalkan untuk menikah. Ternyata, menurut cerita mamak, mamak itu dulu pemalu banget. Apalagi kalau mamak tau ada laki-laki yang sedang menyukainya, pasti sekuat tenaga kalau mau pergi ke mana-mana cari jalan aman biar nggak sampai ketemu laki-laki itu. Pernah juga ditanya, sudah punya pacar belum? Sama mamak dijawab sudah punya. Biar apa? Biar nggk diganggu katanya.
Begitulah kehidupan mamak, menjadi wanita karir, senang membantu orang tua, dan membahagiakan adik-adiknya. Makanya dulu ketika mamak pulang kampung ketika libur, adik-adiknya dengan riang gembira menyambut kakaknya itu, karena pasti bawa oleh-oleh.
Bertahun-tahun menjalani profesi sebagai perawat dengan nyaman, hingga umur 30 tahun mamak belum juga menikah, bahkan juga sudah dilangkahi adiknya menikah duluan.
Hingga pada suatu saat, orang tua mamak terpaksa ambil langkah terakhir, hehe. Mamak ditelpon dengan kalimat begini:
"Nduk, kowe saiki bali, ayok tak kenal ne karo wong pasar, anake koncone mboke. Nek kowe gak gelem, mboke wes gak gelem ngurusi kowe meneh, mboke arep gentian ngurusi adek-adekmu", isi telpon si mbok.
Dari situlah, momen terakhir mamak menolak untuk menikah, setelah sebelumnya juga sudah ada yang mau mengajak nikah.
Akhirnya mamak pulang, perjodohan dimulai. Mamak dan bapak pertama kali bertemu di rumah nenek (orang tua bapak) di depan pasar punggur. Akhirnya keduanya pun cocok, selang beberapa bulan, alhamdulillah mereka menikah.
Setelah menikah, mamak totalitas jadi ibu rumah tangga. Melepas semua dunia karier yang telah lama dibangun, mengabdikan dirinya untuk suami dan menjaga anak-anaknya. Itu yang sering membuatku berpikir, kok bisa? Meninggalkan karir gemilangnya. Sedangkan di masa sekarang, di mata orang, mamak hanyalah istri biasa yang kerjanya hanya dirumah. Belum tau aja kisah masa lalu nya.
Alur seperti ini yang kadang membuatku berpikir, bahwa masa depan itu abstrak, kita tidak bisa memprediksi seratus persen tentang kepastian masa depan.
Komentar
Posting Komentar